DIBALIK AWAN GELAP MASIH ADA CAHAYA REMBULAN
Karya Syamsidar Dahmir
Cindy adalah seorang gadis yang
cantik, pintar, cerewet dan sangat feminim. Cindy bersekolah di SMA Harapan Bangsa
di wilayah Bandung Jawa Barat. Cindy mempunyai seorang ayah, seorang ibu dan ia memiliki seorang kakak laki-laki dan dua orang kakak perempuan. Ia
memilki sahabat yang bernama Mila, Veny Fero dan Bagas.
Kisah
cinta Cindy memang harus berakhir, walaupun hati kecil Cindy tidak mau, tapi
apa mau dikata memang sudah tidak ada kecocokan antara keduanya. “Aku mau
putus” kata Cindy dengan suara yang lantang dan dengan ekspresi yang datar.
Cindy sudah memikirkan hal ini semalaman, Cindy minta putus bukannya tanpa
alasan, Ia meminta putus karena selama menjalin hubungan dengan Raka, mereka berdua terus saja
bertengkar, beselisih paham, Cindy merasa bosan terus menerus dituduh berselingkuh dengan
laki-laki lain. “ndak mau ka putus, kasih ka alasan kenapa mauko putus dari saya” kata Raka. “bosan maka sama kamu, bosan
maka selalu mu tuduh selingkuh, padahal tidak pernah ka begitu” jawab Cindi kesal. “saya tidak mau, berhubungan dengan orang
yang tidak percaya sama saya” sambung Cindy, “lebih baik putus miki saja”
sambung cindy lagi. Raka tercengang mendengar perkataan Cindy “ndak mauka saya
putus” kata Raka. Tanpa menghiraukan perkataan Raka, Cindy pun langsung
meninggalkan Raka. Raka terus saja memanggil nama Cindy, tapi Cindy tidak
menghiraukannya, Cindy terus saja berjalan meningggalkan Raka.
Keesokan harinya,
sepulang sekolah Raka mendatangi kediaman Cindy. Raka datang memohon kepada
Cindy untuk diberi kesempatan kedua, tapi Cindy masih tetap pada pendiriannya, Ia tetap tidak mau menerima
Raka kembali. Raka terus saja memohon “kasi ka satu kesempatan lagi. Janjika
berubah maka” kata Alan. “untuk apa mempertahankan hubungan, kalau memang sudah
tidak ada lagi ke cocokan” kata Cindy kepada Raka. “ok lah kalau memang itu
mau mu” kata Raka dengan ekspresi yang sedih, “tapi tetap jiki berteman toh?”
kata Raka Penuh harap. “Iya” jawab Cindy,
hanya satu kata itulah yang bisa keluar dari Mulut Cindy.
Setelah
putus, Cindy dan Raka masih saling berhubungan baik itu melalui telepon maupun sosial media. Suatu hari Cindy
membuat status di akun facebooknya Ia menuliskan “rasa itu masih ada” kata-kata itu adalah lirik sebuah lagu. Raka pun
mengomentari status Cindy, Raka menulis “saya kira sudah moko na tanya Luna kalau ada mi
penggantimu” Raka menulis kata-kata itu karena Ia berpikir bahwa Cindy masih mengharapkannya. Saat Cindy
membacanya Cindy merasa sakit hati. Sejak saat itu Cindy mulai membenci Raka, Ia tidak pernah lagi
membalas pesan Raka bahkan mengangkat telpon raka pun Ia enggan.
Sudah dua
bulan Cindy menyandang status jomloh. Sulit sekali bagi Cindy untuk membuka
hatinya lagi. Banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya tapi Ia terus saja menghindar.
Move on,
teman-teman Cindy selalu mengatakan hal itu kepadanya, agar Ia mau membuka hatinya lagi
untuk laki-laki lain, dan karena kata-kata itulah Cindy mampu untuk melupakan
Raka.
Cindy
termasuk anak yang aktif dalam berorganisasi, ada sebuah organisasi,
perkumpulan remaja Fksp yaitu singkatan dari Forum Komunikasi Siswa
Progresif yang
berada di wilayah tempat tinggalnya. Dalam organisasi itu Cindy memiliki
seorang teman laki-laki yang bernama Alan. Alan bersekolah di SMA Bina Kartika di
wilayah Bandung Jawa Barat. Dimata Cindy alan adalah orang yang ramah, penyabar dan juga
teman curhat yang baik. Alan selalu setia mendengar curhatan Cindy. Saat
bersama Alan Cindy merasa nyaman. Lama kelamaan, hubungan Cindy dan Alan pun
semakin akrab. Bahkan banyak teman Cindy yang berpikir bahwa Cindy dan Alan
sedang menjalin hubungan asmara karena keakraban mereka berdua yang menurut
beberapa orang terlalu mesrah.
Keesokan
harinya sepulang
sekolah, Raka datang menemui Cindy, “hay Cindy” kata Raka. “hay juga” jawab Cindy singkat. Cindy sebenarnya masih merasa
jengkel terhadap Raka, karena komentar Raka tempo hari disatus facebook Cindy.
Walaupun Cindy merasa jenkel melihat Raka tapi Cindy berusaha untuk
melupakannya dan memaafkan kesalahan Raka. Raka dan Cindy berbincang-bincang
mengenai berbagai hal. Setelah berbincang cukup lama Raka pun pamit kepada
Cindy dan pulang kerumahnya. Keesokan harinya sepulang sekolah Raka datang lagi. Setiap hari Raka datang ke
rumah Cindy. Cindy merasa bahwa Raka ingin kembali menjalin hubungan dengannya.
Cindy pun
curhat kepada Alan mengenai hal itu. Cindy berkata kepada Alan “mau ko jadi
pacar ku? Pacar pura-pura”. Alan terkejut mendengar hal itu. “tidak mau ka
kembali sama Raka, kayaknya Raka mau kembali sama saya” sambung Cindy lagi.
mendengar penuturan Cindy Alan pun mengiyakannya.
Sepulang
sekolah untuk kesekian kalinya Raka datang menghampiri Cindy, Raka berkata
kepada Cindy “siapa pacar mu sekarang?” kata Raka yang langsung dijawab oleh
Cindy “Alan”. Mendengar hal itu, raut wajah Raka pun berubah, wajah Raka
terlihat sedih.
Saat di
organisasi, Cindy dan Alan terlihat sangat mesrah. Alan dan Cindy bermesraan bukannya tanpa alasan, mereka berdua
bermesraan karena Raka datang ke organisasi itu. Entah untuk apa Raka datang ke
organisasi, padahal Raka tidak termasuk anggota di dalam organisasi itu. Semua
orang di organisasi melihat kemesraan Alan dan Cindy. Salah seorang sahabat Cindy yang bernama Bagas
mendatangi Cindy dan Alan. “pacaran ko dua orang ah?” kata Bagas bertanya. Cindy pun berbisik ditelinga Bagas “pura-pura
ja ini“. “pura-pura?”. kata Bagas tidak mengerti. “kan kemarin datang Raka ke rumahku, na
bilang siapa pacarmu? Ya kujawab mi bilangka Alan pacarku sekarang” kata Cindy panjang
lebar kepada Bagas.setelah mendengar penjelasan Cindy akhirnya Bagas pun
mengerti. Semua orang di organisasi tahu bahwa Cindy pernah menjalin hubungan
dengan Raka. Mereka juga tahu bagaimana Cindy dan Raka bisa putus.
Saat Cindy akan pulang ke rumahnya Ia berpamitan kepada Alan, Cindy berkata “Alan pulang maka nahh” Cindy sengaja
mengeraskan suaranya agar Raka dapat Mendengarnya. “iya, hati-hatiki di jalan nah” jawab Alan dengan nada suara yang
sedikit mesrah. Setelah itu Cindy pun pulang kerumah.
Malam
harinya Raka mengirim pesan kepada Cindy, dalam pesan itu tertulis “ndak malu
ko itu akui pacarnya orang sebagai pacarmu? Kayak cewek murahan saja”. Melihat
pesan itu Cindy langsung membalas pesan Raka “tidak bisa ko itu jaga omongan mu
nah? Perempuan ka itu ah, tegamu bilangika perempuan murahan”. Setelah mengirim
pesan itu Cindy pun mematikan ponselnya dan memilih untuk tidur. Ia bermaksud
untuk
melupakan kejadian malam ini.
Keesokan
harinya, Raka datang menemui Cindy untuk meminta maaf atas
perkataannya semalam, dan Cindy pun memaafkan kesalahan Raka. Setalah itu, Cindy pergi menemui Alan, Cindy pun
curhat kepada Alan tentang apa yang di katakan Raka tadi malam. Saat mendengar Curhatan
Cindy, Alan pun meminta maaf kepada Cindy. “maaf na gara-gara saya na bilangi ko Raka seperti itu” kata
Alan penuh penyesalan. Alan memang mempunyai pacar yang bernama sisca, namun hubungan Alan
dengan Sisca sedikit merenggang karena Sisca pernah kepergok oleh Alan berselingkuh dengan laki-laki lain.
Semakin
hari hubungan Alan dan Cindy semakin dekat. Suatu hari Alan mengungkapkan
perasaanya kepada cindy. “ Cindy, mau ko jadi pacar ku”, kata Alan kepada Cindy. Cindy hanya terdiam mendengar perkataan
Alan, sebenarnya Cindy ingin menerima cinta Alan namun Cindy menolaknya karena
Alan masih berpacaran dengan Sisca. Saat itu Cindy langsung menolaknya dan
berkata “ ku terima ko kalau tidak adami pacarmu”. Keesokan harinya Alan pergi menemui Sisca dan Alan mengatakan
bahwa ia ingin putus dari sisca. Anehnya Sisca tidak meminta alasan kepada
Alan, mengapa Alan memutuskannya. Sisca hanya mengatakan “Oke”.
Beberapa hari
kemudian Alan mengirimkan pesan kepada Cindy, isi pesan itu berbunyi “Cindy,
siapa pacarmu sekarang?” Cindy pun menjawab pesan Alan, Cindy berkata “Alan”.
Beberapa menit kemudian Alan membalas pesan Cindy “ jadi , mu terima ma ka?”
Cindy membalas pesan Alan dan mangatakan “kuterima ko tapi mauka kalau bicara ko jg di depan ku”. “ok pale,
besok, ketemuki di organisasai”. Isi pesan Alan kepada Cindy dan Cindy pun menjawab “iya”.
Keesokan
harinya Cindy pun pergi ke organisasi. Disana sudah ada Alan yang menunggunya.
Namun tak satu kata pun keluar dari mulut Alan, mereka berdua hanya saling
menatap. Saat Alan ingin berbicara kepada Cindy, tiba-tiba saja Bagas datang dan menarik
Alan untuk mengikutinya. Beberapa menit setelah Alan pergi, Cindy mendapatakan
pesan, Cindy membuka pesan itu dan ternyata pesan itu dari Alan, dalam pesan itu tertulis “ I
Love You Cindy, maaf nah tidak bisaka tembak ki secara langsung karena haruska
pergi kesekolah sama Bagas”. Cindy pun membalas pesan Alan, Cindy berkata “iya,
ndak apa2 ji, kuterima miki juga, pacaran maki sekarang J” dan Alan membalasnya “ok,
makasih Cindy. I love you”. Hari ini, tepat pada tanggal 11 mei 2012 Cindy dan Alan resmi berpacaran.
Setiap
hari Cindy dan Alan selalu bertemu. Baik itu Alan yang mendatangi kediaman
Cindy maupun sebaliknya Cindy yang mendatagi kediaman Alan. Namun, sayang hubungan mereka berdua tidak mendapat restu dari Ibu Cindy. Mungkin karena
keadaan ekonomi Alan yang kurang baik. Tetapi Cindy tidak mempermasalahkan hal itu, Ia tetap mencintai Alan.
Sepulang
sekolah Cindy berencana untuk menemui Alan, namun, sayangnya hal itu Ia urungkan karena Alan sedang sibuk. Karena tidak bisa menemui
Alan Cindy pun pergi jalan-jalan bersama teman-temannya yang lain, sepulang
dari jalan-jalan Cindy pun kembali ke rumah dan malamnya Cindy mengerjakan
tugas sekolahnya.
Keesokan
harinya Cindy pergi ke organisasi, di sana Ia bertemu dengan Mila, Veny, Bagas, Fero, dan Alan. Saat mereka asyik bercerita, tiba-tiba saja
seseorang berkata dengan suara yang nyaring. “itu mi datang ke organisasi kalau ada mi
pacarnya, datang saja duduk-duduk sama pacarnya, cerita-cerita sudah itu pilang
mi”. Wanita itu bernama itu bernama Sary. Cindy merasa bahwa orang yang Sary Sindir
adalah dirinya. Setelah mendengar hal itu. cindi pun pulang kerumahnya dengan
perasaan yang tidak karuan antara marah dan malu.
Setelah kejadian itu Cindy merasa malu
jika bertemu teman-teman organisasinya. Dan Cindy sangat membenci Sary. Cindy
juga heran salah apa Cindy padanya. Setiap mereka bertemu mereka selalu beradu
mulut, saling emjelek-jelekkan satu sama lain. Teman-teman Cindy hanya terdiam
melihat tingkah laku mereka. Mereka semua juga membela Cindy karena menurut
mereka Cindy tidak seburuk itu.
Keesokan harinya, malam itu Alan
datang menemui Cindy. Namun, karena Cindy masih merasa jengkel melihat Sary
sehingga Cindy bercerita kembali tentang perkataan Sary padanya. Tetapi Alan
hanya menjawab. “ tidak usah dihiraukan diamkan saja”, “tapi masa diam di
bilangi begitu?”, balas Cindy. “nda usah mi hiraukan lama kelamaan bosan tomi
itu” balas Alan lagi. Namun Cindy hanya terdiam.
Hari-hari Cindy jalani bersama Alan
hubungan mereka juga semakin baik. Alan dan Cindy saling mengerti satu sama
lain. Mereka saling menutupi kekurangan masing-masing. Banyak teman Cindy yang
tidak percaya bahwa hubungan mereka bisa bertahan lama, karena baru kali ini
Cindy lama dalam menjalin hubungan bersama seseorang, biasanya hanya sebulan
sudah terdengar kalau mereka putus.
Suatu ketika, Alan mengajak Cindy
pergi ke studio tempat Alan dan teman-temannya ngeband. Saat mereka latihan
Cindy duduk di sebelah Alan, sambil kegirangan menatap Alan yang sedang asyik
bermain Drumnya. Karena pertama kalinya Cindy melihat Alan bermain Drum.
Setelah mereka latihan Cindy menawarkan sebotol air kepada Alan. Cindy
tersenyum-senyum menatap Alan. Alan memang jago dalam memainkan berbagai alat
music, itu sebabnya Cindy kagum padanya. Setelah itu mereka langsung pulang.
Keesokan harinya Cindy meminta agar
Alan mengajarinya bermain guitar, karena sejak dulu Cindy ingin memainkan alat
music itu, dan Alan pun bersedia mengajarinya. Saat Alan mengajari Cindy
bukannya Cindy mengikuti apa perkataan Alan, tetapi Cindy hanya menatap Alan
sambil tersenyum. Lalu tiba-tiba saja Alan mencium kening Cindy. Hal itu
membuat Cindy malu dan memutuskan untuk berhenti belajar bermain guitar.
Setelah itu Cindy berpamitan untuk pulang.
Sejak saat itu Cindy semakin sayang
kepada Alan. Hari-hari mereka lalui berdua. Sejak mereka berpacaran wajah Cindy
selalu ceria. Dan itu membuat sahabat-sahabatnya ikut senang, karena sebelumnya
saat Cindy bersama Raka, Cindy tidak seperti itu, Cindy selalu terpuruk dan
sedih.
Tak terasa ulangan semester tiba.
Cindy dan Alan sepakat selama ulangan berlangsung mereka tidak saling
berhubungan. itu Demi kelancaran mereka menghadapi ulangan masing-masing.
Selama seminggu ulangan Cindy berjalan dengan lancar begitupun dengan Alan. Dan
setelah ulangan semester berakhir, Cindy dan Alan memutuskan untuk bertemu. Cindy
datang kerumah Alan karena tak sabar ingin melihat kekasihnya.
Setelah ulangan semester berakhir
semua sekolah mengadakan perseni. Namun, Cindy tidak ikut dalam acara tersebut
karena Ia harus menemani Ibunya yang sedang sakit. Saat porseni, Alan begitu
sibuk karena Ia termasuk anak yang aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah.
Semua cabang olahraga Ia ikuti dan Cindy mengerti tentang hal itu.
Setelah Porseni selesai. Libur semester pun
tiba. Setiap malam Alan datang ke rumah Cindy. Mereka saling mengisi kekurangan
satu sama lain . Cindy bahagia karena Alan selalu ada
waktu untuknya. Cindy berharap hubungan asmaranya dengan Alan tetap bertahan.
Cindy tidak akan pernah rela kehilangan sosok seperti Alan. Bagi Cindy hanya
Alan satu-satunya lelaki yang bisa mengerti perasaannya. Sejak Cindy berpacaran
dengan Alan, Cindy kelihatan sangat ceria. Dan tak ada yang bisa menghapuskan
senyuman di wajahnya.
Cinta itu tidak selamanya satu arah. Kadang kita
merasakan sakit hati dan kadang juga kita bahagia karena cinta.
0 komentar:
Posting Komentar