Senin, 11 Agustus 2014

DIBALIK AWAN GELAP MASIH ADA CAHAYA REMBULAN

DIBALIK AWAN GELAP MASIH ADA CAHAYA REMBULAN
Karya Syamsidar Dahmir
Cindy adalah seorang gadis yang cantik, pintar, cerewet dan sangat feminim. Cindy bersekolah di SMA Harapan Bangsa di wilayah Bandung Jawa Barat. Cindy mempunyai seorang ayah, seorang ibu dan ia memiliki seorang kakak laki-laki dan dua orang kakak perempuan. Ia memilki sahabat yang bernama Mila, Veny Fero dan Bagas.

Kisah cinta Cindy memang harus berakhir, walaupun hati kecil Cindy tidak mau, tapi apa mau dikata memang sudah tidak ada kecocokan antara keduanya. “Aku mau putus” kata Cindy dengan suara yang lantang dan dengan ekspresi yang datar. Cindy sudah memikirkan hal ini semalaman, Cindy minta putus bukannya tanpa alasan, Ia meminta putus karena selama menjalin hubungan dengan Raka, mereka berdua terus saja bertengkar, beselisih paham, Cindy merasa bosan terus menerus dituduh berselingkuh dengan laki-laki lain. “ndak mau ka putus, kasih ka alasan kenapa mauko putus dari saya” kata Raka. “bosan maka sama kamu, bosan maka selalu mu tuduh selingkuh, padahal tidak pernah ka begitu”  jawab Cindi kesal. “saya tidak mau, berhubungan dengan orang yang tidak percaya sama saya” sambung Cindy, “lebih baik putus miki saja” sambung cindy lagi. Raka tercengang mendengar perkataan Cindy “ndak mauka saya putus” kata Raka. Tanpa menghiraukan perkataan Raka, Cindy pun langsung meninggalkan Raka. Raka terus saja memanggil nama Cindy, tapi Cindy tidak menghiraukannya, Cindy terus saja berjalan meningggalkan Raka.
Keesokan harinya, sepulang sekolah Raka mendatangi kediaman Cindy. Raka datang memohon kepada Cindy untuk diberi kesempatan kedua, tapi Cindy masih tetap pada pendiriannya, Ia tetap tidak mau menerima Raka kembali. Raka terus saja memohon “kasi ka satu kesempatan lagi. Janjika berubah maka” kata Alan. “untuk apa mempertahankan hubungan, kalau memang sudah tidak ada lagi ke cocokan” kata Cindy kepada Raka. “ok lah kalau memang itu mau mu” kata Raka dengan ekspresi yang sedih, “tapi tetap jiki berteman toh?” kata Raka Penuh harap.  “Iya” jawab Cindy, hanya satu kata itulah yang bisa keluar dari Mulut Cindy.
Setelah putus, Cindy dan Raka masih saling berhubungan baik itu melalui  telepon maupun sosial media. Suatu hari Cindy membuat status di akun facebooknya Ia menuliskan “rasa itu masih ada” kata-kata itu adalah lirik sebuah lagu. Raka pun mengomentari status Cindy, Raka menulis “saya kira sudah moko na tanya Luna kalau ada mi penggantimu” Raka menulis kata-kata itu karena Ia berpikir bahwa Cindy masih mengharapkannya. Saat Cindy membacanya Cindy merasa sakit hati. Sejak saat itu Cindy mulai membenci Raka, Ia tidak pernah lagi membalas pesan Raka bahkan mengangkat telpon raka pun Ia enggan.
Sudah dua bulan Cindy menyandang status jomloh. Sulit sekali bagi Cindy untuk membuka hatinya lagi. Banyak laki-laki yang berusaha mendekatinya tapi Ia terus saja menghindar.
Move on, teman-teman Cindy selalu mengatakan hal itu kepadanya, agar Ia mau membuka hatinya lagi untuk laki-laki lain, dan karena kata-kata itulah Cindy mampu untuk melupakan Raka.
Cindy termasuk anak yang aktif dalam berorganisasi, ada sebuah organisasi, perkumpulan remaja Fksp yaitu singkatan dari Forum Komunikasi Siswa Progresif yang berada di wilayah tempat tinggalnya. Dalam organisasi itu Cindy memiliki seorang teman laki-laki yang bernama Alan. Alan bersekolah di SMA Bina Kartika di wilayah Bandung Jawa Barat. Dimata Cindy alan adalah orang yang ramah, penyabar dan juga teman curhat yang baik. Alan selalu setia mendengar curhatan Cindy. Saat bersama Alan Cindy merasa nyaman. Lama kelamaan, hubungan Cindy dan Alan pun semakin akrab. Bahkan banyak teman Cindy yang berpikir bahwa Cindy dan Alan sedang menjalin hubungan asmara karena keakraban mereka berdua yang menurut beberapa orang terlalu mesrah.
Keesokan harinya sepulang sekolah, Raka datang menemui Cindy, “hay Cindy” kata Raka. “hay juga” jawab Cindy singkat. Cindy sebenarnya masih merasa jengkel terhadap Raka, karena komentar Raka tempo hari disatus facebook Cindy. Walaupun Cindy merasa jenkel melihat Raka tapi Cindy berusaha untuk melupakannya dan memaafkan kesalahan Raka. Raka dan Cindy berbincang-bincang mengenai berbagai hal. Setelah berbincang cukup lama Raka pun pamit kepada Cindy dan pulang kerumahnya. Keesokan harinya sepulang sekolah Raka datang lagi. Setiap hari Raka datang ke rumah Cindy. Cindy merasa bahwa Raka ingin kembali menjalin hubungan dengannya.
Cindy pun curhat kepada Alan mengenai hal itu. Cindy berkata kepada Alan “mau ko jadi pacar ku? Pacar pura-pura”. Alan terkejut mendengar hal itu. “tidak mau ka kembali sama Raka, kayaknya Raka mau kembali sama saya” sambung Cindy lagi. mendengar penuturan Cindy Alan pun mengiyakannya.
Sepulang sekolah untuk kesekian kalinya Raka datang menghampiri Cindy, Raka berkata kepada Cindy “siapa pacar mu sekarang?” kata Raka yang langsung dijawab oleh Cindy “Alan”. Mendengar hal itu, raut wajah Raka pun berubah, wajah Raka terlihat sedih.
Saat di organisasi, Cindy dan Alan terlihat sangat mesrah. Alan dan Cindy bermesraan bukannya tanpa alasan, mereka berdua bermesraan karena Raka datang ke organisasi itu. Entah untuk apa Raka datang ke organisasi, padahal Raka tidak termasuk anggota di dalam organisasi itu. Semua orang di organisasi melihat kemesraan Alan dan Cindy. Salah seorang sahabat Cindy yang bernama Bagas mendatangi Cindy dan Alan. “pacaran ko dua orang ah?” kata Bagas bertanya.  Cindy pun berbisik ditelinga Bagas “pura-pura ja ini“. “pura-pura?”. kata Bagas tidak mengerti. “kan kemarin datang Raka ke rumahku, na bilang siapa pacarmu? Ya kujawab mi bilangka Alan pacarku sekarang” kata Cindy panjang lebar kepada Bagas.setelah mendengar penjelasan Cindy akhirnya Bagas pun mengerti. Semua orang di organisasi tahu bahwa Cindy pernah menjalin hubungan dengan Raka. Mereka juga tahu bagaimana Cindy dan Raka bisa putus.
Saat Cindy akan pulang ke rumahnya Ia berpamitan kepada Alan, Cindy berkata “Alan pulang maka nahh” Cindy sengaja mengeraskan suaranya agar Raka dapat Mendengarnya.  “iya, hati-hatiki di jalan nah” jawab Alan dengan nada suara yang sedikit mesrah. Setelah itu Cindy pun pulang kerumah.
Malam harinya Raka mengirim pesan kepada Cindy, dalam pesan itu tertulis “ndak malu ko itu akui pacarnya orang sebagai pacarmu? Kayak cewek murahan saja”. Melihat pesan itu Cindy langsung membalas pesan Raka “tidak bisa ko itu jaga omongan mu nah? Perempuan ka itu ah, tegamu bilangika perempuan murahan”. Setelah mengirim pesan itu Cindy pun mematikan ponselnya dan memilih untuk tidur. Ia bermaksud untuk melupakan kejadian malam ini.
Keesokan harinya, Raka datang menemui Cindy untuk meminta maaf atas perkataannya semalam, dan Cindy pun memaafkan kesalahan Raka. Setalah itu, Cindy pergi menemui Alan, Cindy pun curhat kepada Alan tentang apa yang di katakan Raka tadi malam. Saat mendengar Curhatan Cindy, Alan pun meminta maaf kepada Cindy. “maaf na gara-gara saya na bilangi ko Raka seperti itu” kata Alan penuh penyesalan. Alan memang mempunyai pacar yang bernama sisca, namun hubungan Alan dengan Sisca sedikit merenggang karena Sisca pernah kepergok oleh Alan berselingkuh dengan laki-laki lain.
Semakin hari hubungan Alan dan Cindy semakin dekat. Suatu hari Alan mengungkapkan perasaanya kepada cindy. “ Cindy, mau ko jadi pacar ku”, kata Alan kepada Cindy. Cindy hanya terdiam mendengar perkataan Alan, sebenarnya Cindy ingin menerima cinta Alan namun Cindy menolaknya karena Alan masih berpacaran dengan Sisca. Saat itu Cindy langsung menolaknya dan berkata “ ku terima ko kalau tidak adami pacarmu”. Keesokan harinya Alan pergi menemui Sisca dan Alan mengatakan bahwa ia ingin putus dari sisca. Anehnya Sisca tidak meminta alasan kepada Alan, mengapa Alan memutuskannya. Sisca hanya mengatakan “Oke”.
Beberapa hari kemudian Alan mengirimkan pesan kepada Cindy, isi pesan itu berbunyi “Cindy, siapa pacarmu sekarang?” Cindy pun menjawab pesan Alan, Cindy berkata “Alan”. Beberapa menit kemudian Alan membalas pesan Cindy “ jadi , mu terima ma ka?” Cindy membalas pesan Alan dan mangatakan “kuterima ko tapi mauka kalau bicara ko jg di depan ku”. “ok pale, besok, ketemuki di organisasai”. Isi pesan Alan kepada Cindy dan Cindy pun menjawab “iya”.
            Keesokan harinya Cindy pun pergi ke organisasi. Disana sudah ada Alan yang menunggunya. Namun tak satu kata pun keluar dari mulut Alan, mereka berdua hanya saling menatap. Saat Alan ingin berbicara kepada Cindy, tiba-tiba saja Bagas datang dan menarik Alan untuk mengikutinya. Beberapa menit setelah Alan pergi, Cindy mendapatakan pesan, Cindy membuka pesan itu dan ternyata pesan itu dari Alan, dalam pesan itu tertulis “ I Love You Cindy, maaf nah tidak bisaka tembak ki secara langsung karena haruska pergi kesekolah sama Bagas”. Cindy pun membalas pesan Alan, Cindy berkata “iya, ndak apa2 ji, kuterima miki juga, pacaran maki sekarang J dan Alan membalasnya “ok, makasih Cindy. I love you”. Hari ini, tepat pada tanggal 11 mei 2012 Cindy dan Alan resmi berpacaran.
            Setiap hari Cindy dan Alan selalu bertemu. Baik itu Alan yang mendatangi kediaman Cindy maupun sebaliknya Cindy yang mendatagi kediaman Alan.  Namun, sayang hubungan mereka berdua tidak mendapat restu dari Ibu Cindy. Mungkin karena keadaan ekonomi Alan yang kurang baik. Tetapi Cindy tidak mempermasalahkan hal itu, Ia tetap mencintai Alan.
            Sepulang sekolah Cindy berencana untuk menemui Alan, namun, sayangnya hal itu Ia urungkan karena Alan sedang sibuk. Karena tidak bisa menemui Alan Cindy pun pergi jalan-jalan bersama teman-temannya yang lain, sepulang dari jalan-jalan Cindy pun kembali ke rumah dan malamnya Cindy mengerjakan tugas sekolahnya.
            Keesokan harinya Cindy pergi ke organisasi, di sana Ia bertemu dengan Mila, Veny, Bagas, Fero, dan Alan. Saat mereka asyik bercerita, tiba-tiba saja seseorang  berkata dengan suara yang nyaring.  “itu mi datang ke organisasi kalau ada mi pacarnya, datang saja duduk-duduk sama pacarnya, cerita-cerita sudah itu pilang mi”. Wanita itu bernama itu bernama Sary. Cindy merasa bahwa orang yang Sary Sindir adalah dirinya. Setelah mendengar hal itu. cindi pun pulang kerumahnya dengan perasaan yang tidak karuan antara marah dan malu.
            Setelah kejadian itu Cindy merasa malu jika bertemu teman-teman organisasinya. Dan Cindy sangat membenci Sary. Cindy juga heran salah apa Cindy padanya. Setiap mereka bertemu mereka selalu beradu mulut, saling emjelek-jelekkan satu sama lain. Teman-teman Cindy hanya terdiam melihat tingkah laku mereka. Mereka semua juga membela Cindy karena menurut mereka Cindy tidak seburuk itu.
            Keesokan harinya, malam itu Alan datang menemui Cindy. Namun, karena Cindy masih merasa jengkel melihat Sary sehingga Cindy bercerita kembali tentang perkataan Sary padanya. Tetapi Alan hanya menjawab. “ tidak usah dihiraukan diamkan saja”, “tapi masa diam di bilangi begitu?”, balas Cindy. “nda usah mi hiraukan lama kelamaan bosan tomi itu” balas Alan lagi. Namun Cindy hanya terdiam.
            Hari-hari Cindy jalani bersama Alan hubungan mereka juga semakin baik. Alan dan Cindy saling mengerti satu sama lain. Mereka saling menutupi kekurangan masing-masing. Banyak teman Cindy yang tidak percaya bahwa hubungan mereka bisa bertahan lama, karena baru kali ini Cindy lama dalam menjalin hubungan bersama seseorang, biasanya hanya sebulan sudah terdengar kalau mereka putus.
            Suatu ketika, Alan mengajak Cindy pergi ke studio tempat Alan dan teman-temannya ngeband. Saat mereka latihan Cindy duduk di sebelah Alan, sambil kegirangan menatap Alan yang sedang asyik bermain Drumnya. Karena pertama kalinya Cindy melihat Alan bermain Drum. Setelah mereka latihan Cindy menawarkan sebotol air kepada Alan. Cindy tersenyum-senyum menatap Alan. Alan memang jago dalam memainkan berbagai alat music, itu sebabnya Cindy kagum padanya. Setelah itu mereka langsung pulang.
            Keesokan harinya Cindy meminta agar Alan mengajarinya bermain guitar, karena sejak dulu Cindy ingin memainkan alat music itu, dan Alan pun bersedia mengajarinya. Saat Alan mengajari Cindy bukannya Cindy mengikuti apa perkataan Alan, tetapi Cindy hanya menatap Alan sambil tersenyum. Lalu tiba-tiba saja Alan mencium kening Cindy. Hal itu membuat Cindy malu dan memutuskan untuk berhenti belajar bermain guitar. Setelah itu Cindy berpamitan untuk pulang.
            Sejak saat itu Cindy semakin sayang kepada Alan. Hari-hari mereka lalui berdua. Sejak mereka berpacaran wajah Cindy selalu ceria. Dan itu membuat sahabat-sahabatnya ikut senang, karena sebelumnya saat Cindy bersama Raka, Cindy tidak seperti itu, Cindy selalu terpuruk dan sedih.
            Tak terasa ulangan semester tiba. Cindy dan Alan sepakat selama ulangan berlangsung mereka tidak saling berhubungan. itu Demi kelancaran mereka menghadapi ulangan masing-masing. Selama seminggu ulangan Cindy berjalan dengan lancar begitupun dengan Alan. Dan setelah ulangan semester berakhir, Cindy dan Alan memutuskan untuk bertemu. Cindy datang kerumah Alan karena tak sabar ingin melihat kekasihnya.
            Setelah ulangan semester berakhir semua sekolah mengadakan perseni. Namun, Cindy tidak ikut dalam acara tersebut karena Ia harus menemani Ibunya yang sedang sakit. Saat porseni, Alan begitu sibuk karena Ia termasuk anak yang aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah. Semua cabang olahraga Ia ikuti dan Cindy mengerti tentang hal itu.
             Setelah Porseni selesai. Libur semester pun tiba. Setiap malam Alan datang ke rumah Cindy. Mereka saling mengisi kekurangan satu sama lain         . Cindy bahagia karena Alan selalu ada waktu untuknya. Cindy berharap hubungan asmaranya dengan Alan tetap bertahan. Cindy tidak akan pernah rela kehilangan sosok seperti Alan. Bagi Cindy hanya Alan satu-satunya lelaki yang bisa mengerti perasaannya. Sejak Cindy berpacaran dengan Alan, Cindy kelihatan sangat ceria. Dan tak ada yang bisa menghapuskan senyuman di wajahnya.
Cinta itu tidak selamanya satu arah. Kadang kita merasakan sakit hati dan kadang juga kita bahagia karena cinta.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Shidar Dahmir © 2014 | All Rights Reserved | About | Privacy Policy | Contact | Sitemap